Beranda | Artikel
Serial Fiqih Doa dan Dzikir No: 183 DZIKIR DAN DOA SEBELUM TIDUR Bagian-2
Selasa, 11 Oktober 2022

Serial Fiqih Doa dan Dzikir No: 183

DZIKIR DAN DOA SEBELUM TIDUR Bagian-2

Pada pertemuan sebelumnya, kita telah mulai mengkaji bacaan yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebelum tidur. Berikut kelanjutannya:

BACAAN KEDUA:

Membaca dua ayat terakhir Surat al-Baqarah sebanyak satu kali:

“آمَنَ ‌الرَّسُولُ ‌بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ * لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ”

Artinya: “Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali”. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir”. QS. Al Baqarah (2): 285-286.

Dalil Landasan

عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ البَدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “الآيَتَانِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ البَقَرَةِ، مَنْ قَرَأَهُمَا فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ”.

Dari Abu Mas’ud al-Badriy radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dua ayat terakhir surat al-Baqarah, barang siapa membacanya di malam hari; niscaya itu telah mencukupinya”. HR. Bukhari (no. 4008) dan Muslim (no. 807).

Sebagian ulama menafsirkan makna kalimat “telah mencukupinya”, adalah cukup sebagai pengganti shalat malam. Sebagian ulama lainnya memaknainya cukup untuk perlindungan dari setan. Ada juga ulama yang berpendapat bahwa maknanya adalah cukup untuk melindunginya dari marabahaya. Menurut Imam Nawawiy rahimahullah (w. 676 H), hadits ini bisa dimaknai dengan seluruh penafsiran di atas.

Renungan Kandungan

Ayat pertama berisikan bagaimana seharusnya manusia bersikap dalam menjalani hidupnya di dunia. Yaitu: harus mengimani segala hal yang datang dari Allah ‘azza wa jalla, selalu mendengar dan patuh terhadap aturan-Nya. Namun, semaksimal apapun upaya manusia menjalankan aturan Allah, pasti akan ada kekurangan di sana-sini. Karena itulah ayat ini ditutup dengan istighfar; permohonan ampun kepada Allah.

Ayat kedua menjelaskan bahwa aturan Allah diadakan bukan untuk memberatkan atau menyusahkan manusia. Justru untuk kebaikan dan ketenangan hidup mereka. Lalu diterangkan bahwa apapun perbuatan manusia, yang baik maupun yang buruk, pasti ada konsekuensinya. Berhubung manusia adalah tempatnya lupa dan alpa, maka ayat ini ditutup dengan doa memohon kemurahan Allah agar tidak menghukum kita saat lupa dan alpa. Juga memohon agar kita tidak dibebani melebihi kemampuan kita, dimaafkan, diampuni dan dirahmati oleh-Nya. Serta dikaruniai pertolongan dalam menghadapi orang-orang kafir.

Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 13 Rajab 1443 / 14 Februari 2022


Artikel asli: https://tunasilmu.com/serial-fiqih-doa-dan-dzikir-no-183-dzikir-dan-doa-sebelum-tidur-bagian-2/